Minggu, 17 Desember 2017

Metode Pembelajaran Flipped Classroom

TUTORIAL POWER POINT SHOW


Pilih menu insert, klik audio bagian record audio


Klik tombol merah kemudian rekam suara melalui headset.



Pilih menu playback, ganti start on click dengan automatically
Pilih file save as




Click power point show, kemudian save









Link materi uang di video
https://www.youtube.com/watch?v=Vc7R2jCW-Rw

Link materi di document
https://ardiyansarutobi.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-uang-sejarah-fungsi-jenis.html

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                :      SMA Negeri 1 Kebumen
Mata Pelajaran     :      Ekonomi
Kelas / Semester  :      X (sepuluh) / 1
Pertemuan ke       :      4
Alokasi Waktu    :      2 x 45 menit
Tahun Pelajaran   :      2017/2018

A.    Kompetensi Inti :
KI 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
:
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
:
Memahami, menetapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,  serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar :
2.1 Bersikap keatif, kerjasama, mandiri, dan tanggung jawab dalam memahami materi alat pembayaran (uang)

3.3 Menganalisis permasaahan tentang uang, faktor penyebab dan upaya untuk
      mengatasi masalah uang.

C.    Indikator      
1.   Menjelaskan definisi uang
2.   Menjelaskan mengenai perkembangan uang
3.   Menyebutkan fungsi uang

D.    Tujuan Pembelajaran
1.   Siswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan uang
2.   Siswa dapat mengetahui sejarah perkembangan uang
3.   Siswa dapat mengetahui fungsi uang

E.     Materi Ajar
1.   Pengertian uang
2.   Sejarah perkembangan uang
3.   Fungsi uang

F.     Pendekatan, Model,  dan Metode Pembelajaran
Pendekatan                  : Student Center Learning
Model Pembelajaran    : Discovery Learning
Metode pembelajaran  : Flipped Classroom   

G.    Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
Media/Alat Pembelajaran    : Laptop dan koneksi internet
Bahan Pembelajaran            : Buku Ekonomi Kelas X

H.    Sumber belajar
-  Sumber Online    : Artikel, Berita, Jurnal, Website, dan lain-lain
-  Sumber Offline   : Buku Ekonomi Kelas XI



I.       Langkah-Langkah Pembelajaran
             
KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
1.      PENDAHULUAN
· Guru menyapa peserta didik dan memberikan salam
· Guru memulai pembelajaran dengan doa
· Guru menanyakan kabar peserta didik
· Guru memperkenalkan diri
· Guru melakukan presensi dan menanyakan siswa yang
 tidak masuk
· Guru menyampaikan tema, tujuan, dan aturan pembelajaran
· Guru menyampaikan sumber belajar yang akan digunakan

10 menit
2.      KEGIATAN INTI
· Guru menyampaikan statement awal mengenai materi yang akan dipelajari
· Siswa dibagi menjadi 4 kelompok menggunakan undian
· Guru membagikan kasus mengenai masalah uang kepada tiap-tiap kelompok
· Setiap kelompok diberi waktu untuk berdiskusi mengenai kasus tersebut
· Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya mengenai kasus yang diberikan
· Kelompok lain menanggapi pernyataan kelompok yang telah memaparkan hasil diskusinya
· Guru memberiakan penjelasan dan klarifikasi mengenai materi yang disampaikan agar siswa tidak salah dalam memahami materi yang telah diberikan sebelumnya


70 menit
3.      PENUTUP
· Guru memberikan kesimpulan terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan
· Guru memberikan evaluasi berupa soal (kuis online) kepada siswa
· Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
· Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam
10 menit

J.      Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
a.    Teknik Penilaian
·      Sikap                   : Observasi dan jurnal
·      Pengetahuan        : Test Online
·      Keterampilan        : diskusi dan presentasi
b.    Bentuk Instrumen
·      Pengetahuan        : Test Pilihan Ganda (Lampiran 1)
·      Keterampilan       : Rubik unjuk kerja (Lampiran 2)
·      Sikap pada mata pelajaran ini sebagai dampak setelah mempelajari materi  uang diamati melalui observasii terhadap sikap ekstrim positif dan ekstrim negatif.
c.          Pembelajaran remediasi dan pengayaan
·      Pembelajaran remidiasi dilakukan segera setelah kegiatan penilaian
·      Pembelajaran remidiasi diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKM (besaran angka hasil remidiasi disepakati dengan adanya “penanda” yaitu angka sama dengan KKM sekolah)
·      Pengayaaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai KKM dalam bentuk pemberian tugas ke UKB berikutnya.
Mengetahui                                                                             Yogyakarta, 18 Desember 2017
Kepala SMA Negeri 1 Kebumen                                            Guru Mata Pelajaran




Rudy Prakanto, S.Pd, M.Eng                                              Ulfatul A./Iftah ‘Adzima ‘I.
NIP. 19680323 199503 1 003                                                NIM.16804241032/16804244018














Lampiran 1
Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban dibawah ini  yang paling tepat
1.    Berikut adalah kesulitan dari uang barang, kecuali.....
a.    Sukar untuk disimpan
b.    Sukar untuk dibawa kemana-mana
c.    Tahan lama
d.   Nilainya tidak tetap
e.    Tidak dapat dibagi menjadi bagian kecil
2.    Maksud dari kriteria uang Stability of Value adalah.....
a.    Diterima dan diketahui secara umum
b.    Cukup memenuhi kebutuhan usaha (tidak terlalu banyak/kurang)
c.    Nilainya stabil/fluktuasi secara kecil
d.   Mudah dibawa
e.    Tidak mudah rusak

          (i)   Sebagai alat tukar menukar
        (ii)   Sebagai penunjuk harga
      (iii)   Sebagai alat pembayaran
      (iv)   Sebagai satuan hitung
3.    Di bawah ini yang termasuk fungsi turunan uang adalah......
a.    i , ii , iv
b.    ii , iv
c.    ii , iii
d.   ii , iii , iv
e.    i , ii , iii
4.    Yang termasuk jenis uang berdasarkan nilai adalah......
a.    Uang kartal dan uang giral
b.    Full bodied money dan representative full bodied money
c.    Uang logam dan uang kertas
d.   Uang domestik dan uang internasional
e.    Inside money dan outside money
5.    Permintaan seseorang yang mempunyai rekening di bank supaya bank membayar dengan cara memindahkan sebagian / seluruh rekeningnya kepada rekening pihak yang dibayar disebut.......
a.    cek
b.    bilyet
c.    perintah membayar
d.   telegraphic transfer
e.    giro
6.    Kebutuhan masyarakat akan uang untuk mengantisipasi kejadian yang tidak bisa diramalkan sebelumnya adalah motif uang...
a.    Spekulasi
b.    Transaksi
c.    Berjaga-jaga
d.   Menghemat
e.    Berbelanja
7.    Nilai yang diukur dari jumlah barang yang dapat ditukar oleh suatu mata uang termasuk nilai uang...
a.    Nominal
b.    Eksternal
c.    Internal
d.   Instrinsik
e.    Ekstrinsik
8.    Mata uang negara Jepang adalah....
a.    Yen
b.    Euro
c.    Dollar
d.   Won
e.    Rial
9.    Uang koin diciptakan oleh...
a.    Croesus di Yunani
b.    Adam Smith di Yunani
c.    Aristoteles di Belanda
d.   Croesus di Belanda
e.    Adam Smith di Belanda
10.    Mata uang URIBA berasal dari....
a.    Pulau Jawa
b.    Sumatera Utara
c.    Tapanuli
d.   Sumatera
e.    Aceh
Lampiran 2
Rubrik Penilaian Keterampilan
Aspek yang dinilai
Rubrik Penilaian
Skor
Skor Maksimal
Keterampilan dalam menggambarkan keterkaitan materi pengangguran
Sesuai
15
30
Kurang sesuai
10
Tidak sesuai
5


Sabtu, 09 Desember 2017

Model-Model Pembelajaran









 





 

STRATEGI PEMBELAJARAN 2017
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN



Disusun oleh:
Ulfatul Azizah                           16804241032




PENDIDIKAN EKONOMI / FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017






Assalamu'alaykum Wr.Wb.
Temen-temen pelajar di seluruh Indonesia! Sudah lama saya tidak menuliskan kembali di blog ini. Nah, sekarang saya akan membahas mengenai model-model pembelajaran. Dimulai dari Konsep Dasar Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Tetapi khusus sekarang saya akan membahas hanya mengenai dengan model pembelajaran. Selamat belajar ya kawan...

A             Konsep Dasar Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran
a.        Model Pembelajaran
Menurut (Mulyani, 2000: 70), model mengajar merupakan suatu pola atau rencana yang dipakai guru dalam mengorganisasikan materi pelajaran, maupun kegiatan siswa dan dapat dijadikan petunjuk bagaimana guru mengajar di depan kelas (seperti alur yang diikutinya). Penggunaan model mengajar tertentu akan menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan yang telah diprogramkan. Unsur penting model pembelajaran, yaitu:
·           Memiliki nama
·           Merupakan landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran
·           Melandaskan pada teori belajar dan teori pembelajaran
·           Mempunyai tujuan / maksud tertentu
·           Memiliki pola langkah kegiatan belajar-mengajar (sintaks) yang jelas
·           Mengandung komponen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat untuk menyampaikan model.

b.        Pendekatan Pembelajaran
Secara garis besar pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat pada siswa). Pendekatan menurut Gulo (2008: 4) adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam program belajar-mengajar. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang ia hadapi. Unsur penting pendekatan pembelajaran yaitu:
·           Merupakan sebuah filosofi/landasan
·           Merupakan sudut pandnag terhadap proses pembelajaran
·           Serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu
·           Jalan yang ditempuh untuk menyampaikan materi

c.         Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran (Sanjaya, 2008: 23). Unsur penting strategi pembelajaran, yaitu:
·           Memiliki tujuan yang jelas
·           Adanya perencanaan yang jelas
·           Menuntut adanya tindakan (action) guru
·           Merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan
·           Melibatkan materi pembelajaran
·           Memiliki urutan/langkah-langkah yang teratur

d.        Metode Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2008, 127), metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Unsur penting dalam metode pembelajaran, adalah sebagai berikut.
·           Merupakan seperangkat cara menyampaikan pembelajaran
·           Adanya guru sebagai pembawa pesan
·           Memanfaatkan fasilitas yang ada
·           Ada tujuan yang ingin dicapai
·           Menciptakan situasi yang mendukung
·           Melibatkan subjek didik

e.         Teknik Pembelajaran
Teknik merupakan keterampilan dan seni (kiat) untuk melaksanakan langkah-langkah yang sistematik dalam melakukan sesuatu kegiatan ilmiah yang lebih luas atau metode (Sudjana, 2005). Unsur penting dalam teknik pembelajaran, yaitu :
·           Merupakan implementasi dari metode
·           Jabaran operasional dari metode
·           Prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran
·           Memiliki cara khusus dan spesifik, serta sistematis

f.         Hubungan antara Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran


Gambar 8
Hubungan antara model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik

B              Model-model Pembelajaran
a.        Ekspository
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Karakteristik model pembelajaran ekspository diantaranya adalah sebagai berikut :
·           Dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan model ini, oleh karena itu orang menyebutnya dengan ceramah
·           Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang
·           Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Prinsip-prinsip penggunaan model pembelajaran ekspository :
·           Berorientasi pada tujuan
·           Prinsip komunikasi
·           Prinsip kesiapan
·           Prinsip berkelanjutan
Prosedur pelaksanaan model ekspository :
1.        Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Melalui tujuan yang jelas selain dapat membimbing siswa dalam menyimak materi pelajaran juga akan diketahui efektivitas dan efisiensi penggunaan model ini.
2.        Kuasai materi pelajaran dengan baik
Penguasaan materi yang sempurna, akan membuat kepercayaan diri guru meningkat, sehingga guru akan mudah mengelola kelas; ia akan bebas bergerak; berani menatap siswa; tidak takut dengan perilaku-perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran; dan lain-lain. Beberapa hal yang dapat dilakukan agar guru menguasai materi yaitu :
·           Pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir
·           Persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi pelajaran sampai detailnya
·           Buatlah garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian agar tidak melebar
3.        Kenali medan dan berbagai hal yang dapat memengaruhi proses penyampaian
Beberapa hal yang berhubungan dengan medan yang harus dikenali di antaranya :
·           Latar belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar atau pengalaman belajar siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan, minat dan gaya belajar siswa, dan lain sebagainya.
·           Kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan, pencahayaan, posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri.

Beberapa langkah dalam penerapan model ekspository, yaitu:
1.        Persiapan (preparation)
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:
a)        Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
b)        Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
c)        Bukalah file dalam otak siswa
2.        Penyajian (presentation)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini adalah sebagai berikut:
a)        Penggunaan bahasa
b)        Intonasi suara
c)        Menjaga kontak mata dengan siswa
d)       Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
3.        Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi dilakukan tiada lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran ekspositori adalah:
·           Guru bisa mengontrol urutan dan keluasaan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
·           Dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas
·           Selain siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
·           Bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar
Sedangkan kekurangannya dari penggunaan jenis model ini adalah:
-          Hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
-          Tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat, serta gaya belajar.
-          Akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
-          Sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru
-          Untuk mengintrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan snagat terbatas


b.        Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Pembelajaran dengan penemuan (discovery learning) merupakan suatu komponen penting dalam pendekatan konstruktivis yang telah memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan. Ide pembelajaran penemuan (discovery learning) muncul dari keinginan untuk memberi rasa senang kepada anak/siswa dalam “menemukan” sesuatu oleh mereka sendiri, dengan mengikuti jejak para ilmuwan (Nur, 2005). Kelebihan model pembelajaran penemuan menggunakan pendekatan penemuan terbimbing (Carin & Sund, 1989: 95-96) sebagai berikut.
·           Mengembangkan potensi intelektual
·           Mengubah siswa dari meiliki motivasi dari luar (extrinsic motivation) menjadi motivasi dalam diri sendiri (intrinsic motivation).
·           Siswa akan belajar bagaimana belajar (learning how to learn).
·           Mempertahankan memori
Zuhdan Kun Prasetyo dkk. (2001: 17) berpendapat bahwa belajar penemuan dibedakan menjadi dua, yaitu penemuan bebas (free discovery) dan penemuan terpadu/terpimpin (guided discovery). Carin (1993) memberi petunjuk dalam merencanakan dan menyiapkan pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning), antara lain:
(1)     Menentukan tujuan yang akan dipelajari oleh siswa;
(2)     Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan penemuan;
(3)     Menentukan lembar pengamatan data siswa;
(4)     Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap;
(5)     Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara individu atau secara berkelompok yang terdiri dari 2-5 siswa;
(6)     Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui kesulitan yang mungkin timbul atau kemungkinan untuk modifikasi.


Tabel 1
Tahap-tahap pembelajaran penemuan terbimbing yang dikembangkan

No.
Tahap-tahap
Kegiatan guru
1.
Menjelaskan tujuan/mempersiapkan siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dengan mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan
2.
Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan maslaah sederhana yang berkenaan dengan materi pembelajaran
3.
Merumuskan hipotesis
Membimbing siswa merumuskan hipotesis sesuai permasalahan yang dikemukakan
4.
Melakukan kegiatan penemuan
Membimbing siswa melakukan kegiatan penemuan dengan mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi yang diperlukan
5.
Mempresentasikan hasil kegiatan penemuan
Membimbing siswa dalam menyajikan hasil kegiatan, merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
6.
Mengevaluasi kegiatan penemuan
Mengevaluasi langkah-langkah kegiatan yang telah dilakukan

c.         Model Pembelajaran Kooperatif
1)        Pengertian, Karakteristik, dan Prinsip
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaiam kegiatan belajar yang dilakukan oleh sisiwa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Karakteristik dari model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim, didasarkan pada manajemen kooperatif, kemauan untuk bekerja sama, dan keterampilan bekerja sama. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif yaitu prinsip ketergantungan positif (positif interdependence), tanggung jawab perorangan (individual accountabillity), interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), dan partisipasi dan komunikasi (participation communication).
2)        Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
Tabel 2
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
No.
Fase
Tingkah laku guru
1.
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
2.
Fase-2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3.
Fase-3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
4.
Fase-4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
5.
Fase-5
Evaluasi
Guru megevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau amsing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
6.
Fase-6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

3)        Beberapa variasi dalam model cooperative learning
a.         Student Teams Achievment Division (STAD)
Slavin (dalam Nur, 200: 26) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Hal yang perlu dipersiapkan dalam model pembelajaran kooperatif STAD yaitu perangkat pembelajaran, membentuk kelompok kooperatif, menentukan skor awal, pengaturan tempat duduk, dan kerja kelompok.
Tabel 3
Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD
Fase
Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
Fase 2
Menyajikan/menyampaikan informasi
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan/lewat bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
megevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau amsing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6
Memberikan penghargaan
mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

b.        Tim Ahli (Jigsaw)
Jigsaw merupakan pemilihan pendekatan dengan adanya kelompok ahli dan kelompok asal.

Gambar 2
Tim Ahli (Jigsaw)

c.         Investigasi Kelompok (Group Investigasion)
Pada modelinvestigasi kelompok ini, guru membagi siswa menjadi 5-6 anggota dalam kelompok kemudian setiap kelompok memilih topik yang akan dibahas. Hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Langkah-langkahnya adalah:
·           Pemilihan topik
·           Merencanakan kerja sama
·           Implementasi
·           Analisis dan sintesis
·           Presentasi hasil akhir
·           Evaluasi

d.        Think Pair Share (TPS)
Langkah-langkah
Kegiatan
Langkah 1
Thinking (Berpikir)
Guru mengajukan pertanyaan atau menyajikan sebuah permasalahan yang berhubungan dengan materi pelajaran dan meminta siswa untuk memikirkan pertanyaan atau permasalahan tersebut.
Langkah 2
Pairing (Berpasangan)
Guru meminta siswa untuk berpasangan mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya. Pada interaksi ini, siswa dapat berbagi jawaban/ide permasalahan.
Langkah 3
Sharing (Berbagi)
Guru meminta siswa berbagi secara bergiliran tentang apa yang telah mereka diskusikan kepada seluruh kelas. hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar sebgaian mendapat kesempatan.

e.         Numbered Head Together (NHT)
Tahap-Tahap
Kegiatan
Tahap 1
Penomoran
Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
Tahap 2
Mengajukan Pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan bisa bervariasi dan dapat spesifik serta dalam bentuk kalimat tanya.
Tahap 3
Berpikir Bersama
Sisiwa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya untuk mengetahui jawabannya.
Tahap 4
Menjawab
Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

f.         Teams Games Tournament (TGT)
Langkah-langkah
Kegiatan
Langkah 1
Penyajian Kelas (class presentation)
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar dan menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan/lewat bahan bacaan
Langkah 2
Pembentukan kelompok (teams)
Guru membagi siswa atas beberapa kelompok terdiri dari 5 orang yang heterogen.
Langkah 3
Games Tournament
Setiap meja turnamen berasal dari anggota kelompok yang
Langkah 4
Penghargaan Kelompok
Setiap anggota kelompok kembali ke kelompok asal dan melaporkan hasil skornya untuk dihitung raat-rata. Penghargaan diberikan berdasarkan hasil skor rata-rata kelompok asal.

g.        Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
·           Pembentukan kelompok secara heterogen terdiri dari 4 orang
·           Guru memberikan bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar
·           Siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap bahan bacaan
·           Siswa menuliskan hasil kolaborasinya dengan anggota lain dalam satu kelompok
·           Siswa mempresentasikan hasil kolaborasinya
·           Refleksi dan umpan balik dari guru

h.        Team Assisted Individualization (TAI)
Sintaks dari model TAI adalah sebagai berikut:
·           Pembentukan kelompok atas dasar heterogenitas
·           Pemberian bahan ajar bisa berupa modul atau LKS
·           Pembelajaran dalam kelompok, siswa yang belum paham dibantu oleh siswa yang pandai dalam satu kelompok secara individual atau dapat dilakukan peer tutor
·           Pengerjaan kuis atau ujian
·           Refleksi dan umpan balik dari guru

4)        Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
a.         Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif
·           Peserta didik lebih memperoleh kesempatan dalam hal meningkatkan hubungan kerja sama antarteman
·           Peserta didik lebih memperoleh kesempatan untuk mengembangkan aktivitas, kreativitas, kemandirian, sikap kritis, sikap, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain
·           Guru tidak perlu mengajarkan sebuah pengetahuan kepaa peserta didik, cukup konsep-konsep pokok karena dengan belajar secara kooperatif peserta didik dapat melengkapi sendiri

b.        Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut:
-          Memerlukan alokasi waktu yang relatif lebih banyak, terutama jika belum terbiasa
-          Membutuhkan persiapan yang lebih terprogram dan sistematik
-          Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan atau menggunakan pembelajaran kooperatif
-          Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama
-          Jika peserta didik belum terbiasa dan menguasai belajar kooperatif, pencapaian hasil belajar tidak akan maksimal.

d.        Model Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Pembelajaran aktif didefinisikan sebagai model pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran.



Non Kolaboratif (Pembelajaran Aktif Individual)
a.         Pembelajaran Kertas Satu Menit (One Minute Paper)
Sintaks dari model ini adalah sebagai berikut:
-          Guru meminta siswa untuk mengeluarkan suatu kertas kosong lalu memberikan suatu pertanyaan baik yang jawabannya khas atau suatu pertanyaan berujung terbuka (openended question).
-          Berikan kepada mereka satu menit saja dan paling lama dua menit kesempatan untuk menjawabnya
b.        Pembelajaran Butir Terjelas (Clearest Point)
Dalam pembelajaran ini, guru dapat memberikan waktu lebih lama kepada para siswa untuk menjawab suatu pertanyaan, misalnya “Apakah butir terjelas atau esensi utama dari pembelajaran hari ini?”.
c.         Pembelajaran Tanggapan Aktif (Active Response)
Guru meminta kepada siswa untuk melaporkan tanggapan mereka terhadap suatu fase tertentu dari bahan ajar, misalnya memberikan suatu penilaian terhadap bagian bahan ajar tertentu.
d.        Pembelajaran Jurnal Harian (Daily Journal)
Pembelajaran dnegan jurnal (journaling) adalah suatu praktik penulisan atau pencatatan pada sebuah kertas (atau halaman dari suatu buku jurnal) tentang kumpulanpemikiran, pemahaman, dan penjelasan tentang sebuah gagasan atau konsep.
e.         Pembelajaran Kuiz Bacaan (Reading Quiz)
Guru mengajukan sejumlah pertanyaan dalam serangkaian kuis bacaan dengan maksud memberikan panduan terhadap siswa tentang butir-butir penting bahan ajar yang harus diamati dan ditelaahnya secara cermat.
f.         Pembelajaran Jeda untuk Penjelasan (Clarification Pauses)
Guru melakukan jeda, memberikan wkatu kepada siswa untuk melakukan pengendapan, membangun struktur kognitifnya terkait bahan ajar yang baru saja didengarnya dari guru. Guru mengajukan pertanyaan kepada setiap siswa apakah perlu penjelasan lagi terkait bahan ajar yang baru saja diajarkan, atau guru dapat berkeliling kelas melihat-lihat catatan siswa.
g.        Pembelajaran Tanggapan terhadap Demonstrasi (Response to a Demonstration)
Guru melaksanakan presentasi pembelajaran atau suatu kegiatan demonstrasi, para siswa diminta untuk menuliskan suatu paragraf yang dimulai dengan kalimat, misalnya “Saya pada hhari ini telah belajar tentang ....”.
h.        Pembelajaran Waktu Tunggu (Wait Time)
Waktu tunggu yang disediakan guru tidak lama, sekitar 15 detik sampai 20 detik bergantung tingkat kesulitan bahan ajar.
i.          Pembelajaran Ringkasan Siswa (Student Summary)
Salah satu siswa secara sukarela menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, guru meminta siswa lain untuk membuat ringkasan dari tanggapan siswa yang menjawab pertanyaan pertaa tadi.
j.          Pembelajaran Mangkuk Ikan atau Akuarium (Fish Bowl)
Guru memberikan sebuah kartu indeks (indeks card) pada amsing-masing siswa, dan masing-masing siswa diminta untuk menuliskan sebuah pertanyaan di atas kartu indeks tersebut terkait bahan ajar yang baru saja diterimanya.
k.        Pembelajaran Pertanyaan Kuis/Tes (Quiz/Test Question)
Para siswa diminta secraa aktif terlibat dalam menciptakan kuis dan bahan-bahan tes yang akan digunakan guru, baik sebgian atau seluruhnya, yang akan dipergunakan sebagai bahan ulangan nantinya, bergantung pada keinginan guru.
l.          Pembelajaran Kode Jari (Finger Signal)
Siswa diberikan pertanyaan dan diinstruksikan untuk menjawab pertanyaan dnegan cara mengangkat tangannya dan menunjukan sejumlah jari tangan ke atas sesuai kesepakatan antara guru dengan para siswa.
e.         Model Pembelajaran Kolaboratif
Model ini terkadang ada yang menyebutnya sama dengan pembelajaran kooperatif, karena memang mempersyaratkan adanya kolaborasi/kerja sama antar siswa dalam kelompok, bedanya jumlah siswa perkelompok bebas, boleh hanya dua orang sampai 20 orang per kelompok, struktur pembelajran juga tidak terlalu ketat. Teknik pembelajaran dari model kolaboratif di antaranya adalah:
1)        Teknik Pembelajaran Sebaya (peer learning)
a.         Buzz Group

b.        Kelompok Sindikat (syndicate group)

c.         Kelompok Afinitas (affinity group)

d.        Kelompok Penyelesaian dan Kritik (solution and critic group)
e.         Kelompok Ajar-Tulis-Diskusi (teach-write-discuss group)
2)        Teknik Debat
3)        Teknik Sel Belajar (learning cell)
4)        Teknik Reaksi terhadap Video (a reaction to video)
5)        Teknik Pengajaran Berbalasan (reciprocal teaching)
6)        TAPPS (thinking aloud pair problem solving)
7)        Teknik POE (predict-observe-explain)
8)        PDEODE (predict-discuss-explain-observe-discuss-expalin)
9)        Teknik POGIL (process-oriented guided-inquiry learning)
10)    Teknik Lima E (5Es Technique) yaitu Engage (Libatkan), Explore (Eksplorasi), Explain (Jelaskan), Extend (Kembangkan), Evaluate (Evaluasi)
11)    Teknik KWLH (Know-Want-Learned-How)
12)    Teknik Pembelajaran Pemandu Grafis (Graphic Organizer Learning)
a.         Peta Deskriptif atau Peta Tematik (thematic map)
b.        Pohon Jejaring (network tree)
c.         Peta Laba-laba (spider map)
d.        Peta Masalah dan Penyelesaian (problem and solution map)
e.         Ikhtisar Masalah-Penyelesaian (problem-solution outline)
f.         Peta Kejadian Berurutan (sequential episodic map)
g.        Grafik Tulang Ikan (fishbone map)
h.        Bagan Komparatif dan Kontrastif (comparative and contrastive map)
i.          Matriks Banding-Kontras
j.          Skala Kontinum
k.        Bagan Deret Rantai Kejadian
l.          Bagan Siklus
m.      Ikhtisar Interaksi Manusia
13)    Teknik Pembelajaran Peta Konsep (concept mapping)
14)    Teknik CSCL (computer-supported collaborative learning)
15)    Beberapa Teknik Pembelajaran Kolaboratif yang dikembangkan oleh Northern Ireland Curriculum
a.         Teknik Beradu Punggung
b.        Teknik Pertimbangkan Semua Faktor
c.         Teknik Membentuk Kelompok
d.        Teknik Kolase
e.         Teknik Roda Konsekuensi
f.         Teknik Setiap Siswa Mengajar Satu Siswa Lain
g.        Teknik Piramida Prioritas












DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenadamedia Group
Trianto, M.Pd. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenadamedia Group
Suprihatiningrum, Jamil (2012). Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi. Yogyakarta: A-Ruzz Media
Warsono dan Hariyanto (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Surabaya: PT Remaja Rosdakarya